EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JALAN ALTERNATIVE RINGROAD DAN
JEMBATAN YOUTEFA DI KOTA JAYAPURA
Oleh: Harry Wahyu Junior Wambrauw & Kadek Carissa
Sri Listiyani
Kota Jayapura adalah salah satu kota di Provinsi Papua, Kota Jayapura merupakan Ibu Kota dari Provinsi Papua. Kepadatan penduduk di Kota Jayapura, yaitu 307 jiwa/km2 dengan distrik terpadat, yaitu Distrik Jayapura Selatan sebesar 1.740 jiwa/km2 dan Distrik Jayapura Utara sebesar 1.436 jiwa/km2. Kepadatan penduduk di Kota Jayapura menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
Kemacetan lalu lintas yang terjadi di Kota Jayapura juga disebabkan oleh terjadinya penambahan kendaraan tanpa diimbangi fasilitas prasarana jalannya. Untuk itu pemerintah sejak dini perlu mencari solusi bagaimana caranya memecahakan persoalan kemacetan tersebut. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Papua, dengan membangun sarana fasilitas jalan yang layak sebagai contoh dengan membangun jalan alternative.
Pada saat ini jalan alternative yang sudah dibangun
oleh pemerintah, yaitu Jalan Ringroud di mana jalur tersebut terdapat Jembatan
Merah Youtefa sebagai penghubung guna mempercepat dan memberikan rasa nyaman
bagi semua pengguna jalan raya .
Ringroad
Hamadi-Vihara
Menurut Lukas, kondisi
jalan utama di Kota Jayapura sudah macet. Bahkan kondisinya sudah hampir sama
dengan kemacetan di Jakarta. Sehingga dengan dioperasikannya jalan lingkar
ringroad yang menghubung antara Pantai Hamadi dan Vihara Skyland adalah solusi
untuk mengatasi kemacetan.
"Karena Kota Jayapura
akan menjadi kota metropolitan, maka sarana infrastruktur jalan akan dibangun
dengan baik. Hanya saja kami di Papua ini penghambatan pembangunan adalah
masalah adat atau tradisi kebiasaan dari orang Papua," ujar Lukas.
Jaringan jalan Ringroad
Hamadi-Vihara yang menghubungkan kedua kecamatan, yaitu Kecamatan
Entrop dan Kecamatan Abepura, Fungsi jaringan jalan tersebut selain menghubungkan
kedua kecamatan tersebut juga dapat mengurangi kemacetan. Peran jaringan jalan
ini juga sangat penting dalam mendukung Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Jayapura
di mana Kecamatan Entrop ditetapkan sebagai Satuan Wilayah
Pengembangan (SWP) ,
dengan fungsi utama diarahkan untuk kawasan pemerintahan,
sekolah, permukiman,
perdagangan dan jasa/pelayanan.
Manfaat sosial pembangunan
jalan Hamadi – Vihara Kota Jayapura yang ditimbulkan
terhadap kondisi sosial masyarakat sekitarnya adalah tingkat
aksesibilitas dan waktu tempuh
yang lebih baik; Peningkatan terhadap pelayanan pendidikan
dan kesehatan; Biaya
transportasi yang terjangkau; Berkembangnya kawasan
permukiman. Dampak ekonomi
pembangunan jalan Hamadi – Vihara Kota Jayapura yang
ditimbulkan terhadap kondisi
ekonomi masyarakat sekitarnya.
Jembatan
Youtefa
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki
Hadimuljono mengatakan, Proyek ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang makin
berkembangnya di Kota Jayapura, membuat kota ini makin padat dan membutuhkan
daerah pengembangan baru menuju Distrik Muara Tami.
Sayangnya, selama ini pembangunan Distrik Muara Tami sulit
dilakukan karena secara geografis lokasinya terpisah oleh Teluk Youtefa. Selain
menjadi penghubung dengan kawasan pengembangan baru, jembatan ini akan menjadi
pintu akses baru penghubung dengan negara tetangga Papua Nugini.
Jembatan Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa menghubungkan
Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami dan merupakan jembatan pelengkung baja
terpanjang di Papua. Jembatan ini memiliki total panjang 11,6km yang terdiri
atas 433m bentang tengah, 900m jembatan pendekat sisi Youtefa, 320m jalan
pendekat sisi Hamadi, dan 9.950m jalan akses.
Dengan adanya jembatan ini akan mempersingkat waktu tempuh
dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
Skouw yang sebelumnya 1,5 jam menjadi 45 menit. Dengan menggunakan Jembatan
Youtefa masyarakat juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas karena jalur
menuju Distrik Muara Tami saat ini menggunakan dua jalur. Selain itu juga
diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII
Jayapura? Ditjen Bina Marga Osman Harianto Marbun menyebutkan, keberadaan
jembatan juga akan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura di bagian
Barat yang berupa pegunungan dan sangat beresiko merusak hutan sebagai daerah
tangkapan air bagi keberlanjutan Kota Jayapura. "Jembatan ini akan lebih
mengarahkan pengembangan Kota Jayapura ke kawasan Koya," ungkapnya.
Hingga saat ini dengan adanya pembangunan Jalan Ringroad dan
Jembatan Youtefa yang merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi kemacetan arus
lalu lintas merupakan solusi yang tepat, di mana semenjak adanya sarana
fasilitias jalan dan jembatan tersebut sangat mengurangi kemacetan jalan lalu
lintas dibanding tahun-tahun sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.papua.go.id/view-detail-berita-223/kemacetan-lalu-lintas-perlu-cari-solusinya.html
No comments:
Post a Comment